Al-Alamah al-Yafi' dalam bukunya at-Targhib wat Tarhib menuturkan sebuah kisah, pada masa Nabi Shaleh as, hiduplah seorang laki-laki tukang tatu yang suka merosak pakaian orang ramai.
Sekelompok orang lalu menemui Nabi Saleh dan berkata: "Wahai Nabiyallah, doakan si tukang tatu itu agar ditimpa musibah, karena dia suka merosak baju-baju kami". Nabi Shaleh lalu berdoa agar tukang tato itu tidak dapat pulang dengan selamat. Namun, petang harinya, Nabi Saleh terkejut, ketika melihat tukang tatu itu pulang membawa bungkusa dengan selamat padahal dalam bungkusannya itu ada seekor ular ganas berbisa.
Nabi Saleh lalu bertanya: "Apa yang kamu lakukan tadi pagi ketika berangkat?". Tukang tatu itu menjawab: "Saya pergi membawa dua keping roti, lalu salah satu roti saya sedekahkan, dan yang satunya lagi saya makan".
Nabi Saleh lalu berkata: "Benar, Allah telah menyelamatkan kamu dari bahaya dan malapetaka ular yang sembunyi di dalam bungkusan kamu itu lantaran sedekah yang kamu keluarkan. Pergi dan bertaubatlah kepada Allah". Tukang tatu itu pun bertaubat dan tidak melakukan perbuatan jahatnya lagi.
Sungguh luar biasa keajaiban sedekah. Ibnu Qayyim dalam bukunya Zadul Ma'ad mengatakan: "Dalam sedekah itu terdapat banyak hal luar biasa, termasuk dapat menolak bermacam bencana dan malapetaka, sekalipun yang sedekah tersebut orang durhaka, banyak berbuat aniaya atau orang kafir.
Allah akan menolak segala macam bencana dan malapetaka. Hal ini sudah tidak menjadi rahasia umum, semua orang sudah mengetahuinya baik orang awam ataupun yang berpendidikan, karena seluruh penduduk bumi telah mengakui kehebatan sedekah ini sekaligus telah mencuba dan mengalaminya".
Mengingat banyak manfaat dari sedekah ini, pengarang kitab Tanbihul Ghafilin, Imam Samarqandy mengatakan: "Biasakan diri anda untuk terus bersedekah, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Karena, dalam sedekah itu ada sepuluh manfaat; lima akan diberikan di dunia, dan lima lagi akan diberikan di akhirat kelak.
Al-Alamah al-Yafi' dalam bukunya at-Targhib wat Tarhib menuturkan sebuah kisah, pada masa Nabi Shaleh as, hiduplah seorang laki-laki tuk...
About author: Abe
Seorang Online Internet Marketer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comentários:
Setahu saya kisah ini sebenarnya merujuk kepada Nabi Isa dan tukang penatu @tukang cuci seperti yang dituliskan di dalam kitab Tanbihul Ghafilin.
Disini saya membuat sedikit catatan mengenaninya.
fenomenazaman.blogspot.com/2012/09/sesuatu-yang-lebih-baik-dari-insuran.html
Post a Comment